Tuesday 15 November 2011

Soundtrack Transformers



SOUNDTRACK TRANSFORMERS

  • "What I've Done"
    Written by Chester BenningtonRob Bourdon (as Robert Bourdon), Brad Delson,
    Joseph HahnMike Shinoda and Phoenix Farrell (as Dave Farrell)
    Performed by Linkin Park
    Courtesy of Warner Bros. Records Inc.
    By Arrangement with Warner Music Group Film & TV Licensinga

  • "Before It's Too Late (Sam and Mikaela's Theme)"
    Written by Johnny Rzeznik (as John Rzeznik)
    Performed by The Goo Goo Dolls (as Goo Goo Dolls)
    Courtesy of Reprise Records

  • "Sexual Healing"
    Written by Marvin GayeOdell Brown and David Ritz
    Performed by Marvin Gaye
    Courtesy of Columbia Records
    By Arrangement with Sony BMG Music Entertainment

  • "Drive"
    Written by Ric Ocasek
    Performed by The Cars
    Courtesy of Elektra Entertainment Group
    By Arrangement with Warner Music Group Film & TV Licensing

  • "Baby Come Back"
    Written by Peter Beckett & J.C. Crowley
    Performed by Player
    Courtesy of Polydor Records Ltd. (U.K.)
    Under license from Universal Music Enterprises

  • "I Got You (I Feel Good)"
    Written & Performed by James Brown
    Courtesy of Universal Records
    Under license from Universal Music Enterprises

  • "Passion's Killing Floor"
    Written by Ville Valo
    Performed by HIM (as H.I.M.)
    Courtesy of Sire Records
    By Arrangement with Warner Music Group Fiom & TV Licensing

  • "Pretty Handsome Awkward"
    Written by Bert McCracken (as Robert C. McCracken), Jeph HowardQuinn Allman
    Performed by The Used
    Courtesy of Reprise Records
    By Arrangement with Warner Music Group Film & TV Licensing

  • "Doomsday Clock"
    Written by Billy Corgan
    Performed by Smashing Pumpkins
    Courtesy of Reprise Records
    By Arrangement with Warner Music Group Film & TV Licensing

  • "This Moment"
    Written by Dan DoneganDavid Draiman and Mike Wengren
    Performed by Disturbed
    Courtesy of Reprise Records
    By Arrangement with Warner Music Group Film & TV Licensing

  • "Battle Without Honor or Humanity"
    Written & Performed by Tomoyasu Hotei
    Courtesy of IRC2 Corporation/Toshiba EMI Limited
    Under license from EMI Film & Television Music

  • "Second to None"
    Written by Takbir Ashir and Ryan McGinn
    Performed by Styles of Beyond featuring Mike Shinoda
    Courtesy of Machineshop Recordings/Warner Bros. Records Inc.
    By Arrangement with Warner Music Group Film & TV Licensing

  • "Ain't No Game"
    Written by Ali Dee (as Ali Theodore) & Zach Danziger
    Performed by Basko
    Courtesy of Deetown Entertainment

  • "Cheesy Cha Cha"
    Written by Mick Parker
    Courtesy of 5 Alarm Music

  • "The Focus"
    Written by Ali Dee (as Ali Theodore), Julian Davis & Aaron Jacob Sandlofer
    Performed by X5
    Courtesy of Deetown Entertainment

  • "Guadalajara"
    Written by Pepe Guízar (as Pepe Gu Zar)
    Performed by Mariachi Vargas de Tecalitlán
    Courtesy of RCA Victor and Sony BMG Music Entertainment Mexico (S.A. de C.V.)
    By Arrangement with Sony BMG Music Entertainment

  • "Technical Difficulties"
    Written by Amir Derakh (as A. Derakh), Ryan Shuck (as R. Shuck), Anthony Valcic (as A. Valcic)
    Performed by Julien-K
    Courtesy of Julien-K
SOUNDTRACK TRANSFORMERS 2 "REVENGE OF THE FALLEN"

Extra songs on the Transformers: Revenge of the Fallen soundtrack album that are not actually in the movie.

SOUNDTRACK TRANSFORMERS 3 "DARK OF THE MOON"

1. Iridescent – Linkin Park
2. Monster – Paramore
3. The Only Hope For Me Is You – My Chemical Romance
4. Faith – Taking Back Sunday
5. The Bottom – Staind
6. Get Thru This – Art Of Dying
7. All That you Are – Goo Goo Dolls
8. Head Above Water – Theory Of A Deadman
9. Set The World On Fire – Black Veil Brides
10. Alive & Awake (Remix) – Skillet
11. Just Got Paid – Mastodon



soundtrack in Step Up 3

1. Club Can’t Handle Me – Flo Rida (Feat. David Guetta)
2. My Own Step – Roscoe Dash & T-Pain (Feat. Fabo)
3. This Instant – Sofia Fresh (Feat. T-Pain)
4. Already Taken – Trey Songz
5. This Girl – Laza
6. Fancy Footwork – Chromeo
7. Beggin’ – MadCon
8. Up – Jessie McCartney
9. Bust Your Windows – Jazmine Sullivan
10. I Can Be A Freak – Estelle
11. Whatchadoin’ – NASA
12. Tear Da Roof Off – Busta Rhymes
13. Move If You Wanna – Mims
14. Shawty Got Moves – Get Cool
15. Irresistible – Wisin y Yandel
16. Let Me C It – Get Cool (Feat. Petey Pablo)

Sunday 6 November 2011

museum mpu tantular


        BAB I
PROFIL MUSEUM MPU TANTULAR




A.    Arti dan Fungsi Museum Mpu Tantular

Dahulu pada zaman Yunani Kuno pada saat mitos Dewa dan Dewi ada di puncaknya dipercaya ada 9 dewi pemelihara kesenian dan ilmu penetahuan, puteri dari Dewa Zeus dan Dewi Mnemosyne, antara lain:
1.    Calliope, sebagai dewi puisi kepahlawanan
2.    Clio, sebagai dewi sejarah
3.    Erato, sebagai dewi puisi cinta
4.    Euterpe, sebagai dewi musik dan lirik
5.    Melpomene, sebagai dewi Traged
6.    Polymhymnia, sebagai dewi puisi sakral
7.    Terpsichore, sebagai dewi tari
8.     Thalia, sebagai dewi komedi
9.     Urania, sebagai dewi astronomi

Kuil pemujaan untuk para Dewi disebut Museon, yang berasal dari kata Yunani Klasik yang direduplikasi menjadi kata Museum.
Definisi museum menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 1995 tentang pemeliharaan dan pemanfaatan benda cagar budaya di museum, museum adalah lembaga tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan bukti-bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Selain definisi tersebut Museum Indonesia mempunyai tujuan sebagai pusat pendidikan, merupakan salah satu pusat untuk belajar, pusat penelitian, sebagai penyedia jaringan informasi dan pusat rekreasi sebagai salah satu penghayatan nilai-nilai keindahan, konsep tersebut menunjukkan cita-cita Museum Indonesia sebagai pusat kegiatan belajar.




B.     Sejarah Berdirinya Museum Mpu Tantular

Museum Negeri Mpu Tantular Propinsi Jawa Timur merupakan kelanjutan dari Stedelijh Historisch Museum Surabaya, yang didirikan oleh Godfried Hariowald Von Faber tahun 1933.
Awalnya lembaga ini hanya memamerkan koleksinya, dalam suatu ruang kecil di Readhuis Ketabang. Atas kemurahan hati seorang janda bernama Han Tjong King, museum dipindahkan ke Jalan Tegal Sari yang memiliki bangunan lebih luas. Seiring perjalanan waktu, masyarakat pemerhati museum berinisiatif untuk memindahkan museum ke lokasi yang lebih memadai, bertempat di Jalan Pemuda No.3 Surabaya. Diresmikan pada tanggal 25 Juni 1937.
Sepeninggal Von Faber, museum dikelola oleh Yayasan Pendidikan Umum didukung Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Museum dibuka untuk umum pada tanggal 23 Mei 1972 dengan nama Museum Jawa Timur. 13 Februari 1974 museum berubah status menjadi museum negeri, yang diresmikan pada tanggal 1 November 1974 dengan nama Museum Negeri Propinsi Jawa Timur. Dengan bertambahnya koleksi, museum membutuhkan area yang lebih luas, hingga akhirnya pada tanggal  12 Agustus 1977, secara resmi museum menempati lokasi baru, di Jalan Taman Mayangkara No.6 Surabaya.
Text Box: Gambar 1.1 Museum Mpu Tantular sekarangSemakin bertambahnya usia, koleksi museum semakin bertambah, demikian juga banyaknya kegiatan edukatif kultural yang di laksanakan di museum. Sehingga membutuhkan lokasi yang lebih luas, akhirnya tanggal 14 Mei 2004 museum kembali diresmikan menempati lahan baru di Sidoarjo, di Jalan Raya Buduran, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.




C.    Latar Belakang Pemberian Nama Museum Mpu Tantular
Mpu Tantular adalah seorang Pujangga Jawa Timur yang hidup dalam pertengahan abad XIV dari kerajaaan  Majapahit. Yang terkenal dengan karyanya Kitab Arjuna Wiwaha dan Sutasoma. Di dalam Kitab Sutasoma inilah tercantum kata-kata Bhineka Tunggal Ika, yang sampai sekarang dipakai sebagai semboyan bangsa Indonesia.
Nama Mpu Tantular sebagaimana halnya nama-nama Pujangga Kuno masa Jawa Timur pada umumnya, mengandung suatu pengertian yang tersembunyi mendukung suatu cita-cita pandangan hidup maha tinggi sesuai dengan tujuan agama atau kepercayaan yang dianut pada jamannya. Dalam hal ini Tantular berarti tak tertulari, tak tergoyahkan, tak menyimpang, tak berubah, jadi tetap mengkhusukkan diri, tetap tekun pada ajaran agama untuk mencapai kehidupan abadi.
     Dengan pemberian nama tersebut diharapkan museum dapat mewarisi hakekat dan kemurniannya.







D.    Struktur Organisasi

1.      Kepala Museum, mempunyai tugas:
a.      Memimpin;
b.      Mengkoordinasi;
c.       Mengawasi;
d.      Mengendalikan pelaksanaan tugas dan fungsi museum di wilayah kerjanya.
Text Box: Gambar 1.2 Bagan struktur organisasi museum Mpu Tantular.
2.      Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas:
a.       Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, urusan rumah tangga dan kearsipan;
b.      Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan keuangan;
c.       Melaksanakan pengelolaan perlengkapan dan peralatan kantor;
d.      Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Museum.

3.      Seksi Koleksi dan Konservasi, mempunyai tugas:
a.      Menyusun rencana kegiatan dan program kerja;
b.      Melaksanakan survei dan pengadaan koleksi;
c.       Melaksanakan inventerasasi dan katalogisasi koleksi;
d.      Melaksanakan penyusunan sumber data koleksi;
e.       Melaksanakan dokumentasi dalam bentuk tulisan, suara, dan visual;
f.       Melaksanakan penyusunan naskah petunjuk koleksi, penyusunan naskah buku tentang koleksi dan penelitian naskah kuno;
g.      Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Museum.
h.      Melaksanakan konservasi, fumigasi, restorasi, dan reproduksi koleksi;
i.        Melaksanakan perawatan gedung dan peralatan teknis museum;

4.      Seksi Preparasi dan Bimbingan Edukasi, mempunyai tugas:
a.      Menyusun rencana kegiatan dan program kerja;
b.      Melaksanakan penyusunan pedoman materi bimbingan untuk setiap  jenjang pendidikan;
c.       Melaksanakan bimbingan edukatif kultural, kegiatan pelajar, mahasiswa, dan pengunjung;
d.      Melaksanakan pemutaran film dokumenter;
e.       Melaksanakan museum keliling;
f.       Melaksanakan penyusunan scenario video program tentang koleksi;
g.      Melaksanakan penyusunan narasi slide program dan pembuatan alat peraga;
h.      Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Museum.
i.        Melaksanakan tata pameran dan renovasi pameran tetap;
j.        Melaksanakan tata pameran khusus dan keliling;
k.      Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan  oleh Kepala Museum.

BAB II
KOLEKSI MUSEUM




A.    Fosil Kayu Jati
Asal Perolehan : Pacitan.
Fosil ini terbentuk karena, semua bahan organik pada kayu telah digantikan oleh mineral (biasanya sejenis silikat, seperti squartz), dengan struktur kayu yang tetap terjaga. Proses fosilisasi terjadi di bawah tanah, ketika kayu terkubur di bawah lapisan sedimen. Air yang banyak mengandung mineral masuk ke dalam sel-sel tanaman, sementara lignin dan selulosa membusuk, dan digantikan oleh batu.
                                                                                   

B.     Aneka Ragam Mangkok Keramik Asing (Berfungsi Sebagai Wadah Sayur)
Macam-macam mangkok ini pada mulanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wadah sayur. Namun dalam perkembangannya ada yang berfungsi sebagai barang pajangan untuk memperindah dekorasi rumah. Untuk daerah-daerah tertentu ada juga yang fungsinya sebagai alat kelengkapan upacara.
Aneka ragam mangkok ini dihiasi pola dengan macam-macam motif hiasan sebagai ciri khas dari negaranya masing-masing. Misalnya mangkok Eropa ( nomor 3 ) memiliki ciri menonjol dengan variasi warna biru kehitaman.
Beberapa mangkok sayur yang dipajang ini terdiri dari :
1.      Mangkok Ming Merah ( abad 14 – 16 )
2.      Mangkok Jepang ( abad 16 – 19 )
3.      Mangkok Eropa ( abad 17 – 19 )
4.      Rantang Sayur Cina ( abad 17 – 20 )
5.      Mangkok Cina ( abad 17 – 20 )
6.      Basi Oval Eropa ( abad 17 – 19 )


C.    Sepeda Motor Radex
Asal dari Surabaya. Radex adalah sebuah nama perusahaan sepeda motor berasal dari Jerman yang berdiri tahu 1951.
Sepeda motor ini diproduksi tahun 1953, dengan ukuran panjang 190 cm dan tinggi 100 cm, isi silinder 125 cc. berbahan bakar bensin.



D.    Keramik Biru Putih Cina
Keramik Biru Putih Cina terjadi pada masa pemerintah wangsa yuan yang berkuasa di Cina pada abad ke 13 dan 14 masehi. Macam-macam Keramik Biru Putih :
1.      Vas Bunga, dinasti ching, dengan motif flora dan burung phonix.
2.      Guci, dinasti ching, dengan motif flora dan bawah glasir.
3.      Cepuk, dinasti ching, dengan motif flora.



E.     Gramaphon
Gramaphon asal tuban merupakan alat musik yang dibuat berdasarkan kerja elektromagnit yang berbentuk kotak.


F.     Pesawat Telepon
Asalnya dari Stedelijk Historisch Museum Surabaya, merupakan sarana komunikasi yang praktis. Penggunaan dan bentuknya berkembang sesuai kebutuhan. Enemunya adalah Alexander Graham Bell pada tahun 1875 yang mendapat hak paten tahun 1876 dan 1877.


G.    Proses Penguburan
Proses penguburan pada masa prasejarah dengan bekal kubur berupa : manik-manik gading gajah tombak.



H.    Koleksi Mata Uang Asing
Mata uang merupakan salah satu obyek penelitian yang menarik untuk menguak budaya ataupun perkembangan sejarah suatu bangsa. Dalam sebuah mata uang seringkali diberi hiasan atau corak lukisan yang menampilkan keindahan khazanah budaya dan menampung aspirasi serta cirri khas dari suatu bangsa. Adanya penelitian mengenai mata uang maka munculah cabang ilmu pengetahuan yang khusus mempelajari tentang mata uang yang kemudian disebut “numismatika”.
pada awalnya mata uang dibuat dengan berbagai bahan mulai dari kerang, kain dan logam. Namun pada perkembangannya mata uang dibuat dengan kertas hingga saat ini. Bahan baku pembuat mata uang merupakan campuran dari kertas, kulit, dan kain, hal ini bertujuan untuk membuat agar mata uang dari kertas tidak mudah rusak apabila terkena air. Sedangkan klise untuk mencetaknya dibuat dari bahan baja.
Sejarah menyebutkan bahwa pabrik pembuat kertas khusus untuk mata uang terdapat di Inggris, yaitu pabrik Thomas de Ia Rue yang berdiri sejak tahun 1813. Selain di Inggris pabrik pencetak yang paling popular pada masa lalu adalah pabrik kertas di Paris, Perancis yang bernama Francais des PapiasJarfins et Fiduciaires.

I.       Koleksi Mata Uang Indonesia Kuno
Penggunaan kertas sebagai bahan pembuatan mata uang di Indonesia. Jaminan hukum terhadap uang kertas tercetak pada setiap lembarnya sehingga uang tersebut bias di terima sebagai alat pembayaran yang sah. Bunyi peringatan tersebut adalah :
“BARANG SIAPA MENIRU ATAU MEMALSUKAN UANG KERTAS DAN BARANG SIAPA MENGELUARKAN DENGAN SENGAJA ATAU MENYIMPAN UANG KERTAS TIRUAN ATAU UANG KERTAS YANG DIPALSUKAN AKAN DITUNTUT DI MUKA HAKIM”.
Mata uang yang berlaku di Indonesia mengalami perkembangan sesuai yang terjadi pada saat diberlakukannya mata uang tersebut. Mulai dari penjajahan Belanda, jepang hingga Indonesia merdeka. Peraturan mengenai penetapan penggunaan istilah rupiah untuk satuan uang di Republik Indonesia, pertama kali tertulis dalam Undang-Undang Darurat nomor 20 tanggal 29 September 1951, yang bunyinya antara lain :
1.      Satuan hitung uang Indonesia adalah Rupiah. Sebagai singkatan harus dipakai tanda Rp.
2.      Rupiah Indonesia terbagi menjadi 100 sen.

J.      Benda-benda Terakota Peninggalan Kerajaan Majapahit
Salah satu peninggalan kerajaan Majapahit yang sangat unik adalah benda-benda terakota ( tanah liat bakar ). Yang dibuat sekitar abad XIV masehi. Benda-benda terakota dari kerajaan Majapahit, meliputi berbagai bentuk mulai dari boneka manusia serta benda-benda kebutuhan sehari-hari. Dari berbagai bentuk tersebut bisa diketahui berbagai kebiasaan atau budaya pada masa itu. Beberapa benda tertentu mempunyai fungsi secara ( religius ) sebagai sarana upacara.
Benda-benda koleksi yang di pamerkan :
1.      Kendi amerta
2.      Berbagai bentuk kendi berasal dari abad XIV M
3.      Kendi tak berceret dihiasi motif sulur-suluran berasal dari abad XV M
4.      Wadah yang dihiasi ceret berjumlah tujuh dan salah satunya berhiasan seperti buah belimbing, dipergunakan sebagai wadah air, berasal dari abad XIV M

K.    Benda-benda Kuningan Sebagai Alat Upacara
Seni cor logam sudah di kenal sejak zaman prasejarah dan diperkirakan masuk ke Indonesia dari daerah Dongson sekitar abad 2000 SM. Pada perkembangannya setelah kedatangan bangsa barat di kepulauan Melayu termasuk Jawa, membawa pengetahuan baru untuk membuat peralatan hidup dari bahan kuningan yang merupakan campuran logam dan seng (Zn).

Koleksi yang dipamerkan :
1.      Pakinangan, sebagai sarana upacara perkawinan.
2.      Wadah buah
3.      Ceret
4.      Kotak perhiasan
5.      Pedupaan
6.      Bokor, sebagai wadah kembang setaman pada upacara perkawinan.
7.      Mangkok raja, wadah air untuk mengobati penyakit ringan.
8.      Kecoan
9.      Clupak


L.     Gayor
Adalah alat untuk menggantungkan gong, baik ketika sedang dipergunakan maupun untuk penyimpanannya. Gayor merupakan salah satu perangkat dari gamelan jawa. Gamelan jawa yang lengkap terdiri dari berbagai jenis instrumen yang berlainan bahan, bentuk dan ukurannya. Di buat dari kayu jati, pada bagian atasnya dihiasi motif salur-saluran dan bunga matahari sebagai symbol kelangsungan hidup dan harapan masa depan yang lebih baik.

M.   Sepeda Motor  Jawa
Asal Jombang diproduksi tahun 1954 di Cekosiovakia. Ukuran panjang 197 cm dan tinggi 100 cm, dengan isi silinder 250 cc dan berbahan bakar bensin. Pada awalnya bernama Divisov dan hanya memproduksi suku cadang untuk sepeda motor. Pada tahun 1963 Divisov mulai menciptakan sepeda motor sendiri secara utuh, bekerja sama dengan JAWA Tynec nad Sazavou. Tahun 1989 berganti nama menjadi JAWA dan memproduksi sepedda motor khususnya untuk racing hingga sekarang.

N.    Sepeda Motor Daimler
Konstruksi pertama di rancang oleh Jerman bernama Goalich Daimler ( 1834 – 1900 ), sehingga sering disebut dengan “Sepeda Motor Daimler”. Setirnya seperti sepeda biasa, pada pegangan sebelah kanan dilengkapi dengan alat untuk rem depan, sedangakan alat lain dihubungkan dengan silinder di bawahnya yang merupakan alat pengatur gas. Mesin digerakkan dengan tenaga uap yang di hasilkan dengan memanaskan tabung yang berisi air selama 20 menit sampai mesinnya hidup. Kendaraan ini dapat mencapai kecepatan 30 km/jam.

O.    Sepeda Tinggi
Diciptakan oleh orang Inggris James Starley dan William Hilman yang mendapat hak patent tahun 1870. Sring di sebut “Ariel” yang berarti sepeda yang dibuat dari metal, roda bagian muka berukuran bersar dan roda bagian belakang berukuran kecil.
Disamping di sebut “Ariel” sepeda tinggi ini juga di sebut “BI” yang berarti tinggi. Untuk mengendarai sepeda ini di perlukan keterampilan yaitu dengan jalan melompat atau memanjat.
P.     Sepeda Kayu
Merupakan bentuk sepeda paling awal yang dirancang oleh Michel Kesler dari Jerman pada tahun 1766. Sepeda ini dibuat dari bahan kayu yang dilengkapi tempat duduk, alat kemudi, tidak memakai pedal, dan hanya dapat dikendarai dijalan yang datar atau menurun. Agar dapat bergerak maju, kaki si pengendara harus di tekan ke tanah. Sepeda ini dapat menempuh jarak 15 km/jam.


Q.    Kalung








Yang di pamerkan adalah :
1.      Kalung kace motif kala, kala adalah penolak bala asal Probolinggo.
2.      Kalung berliontin bentuk gentha, asal Ponorogo.
3.      Kalung hara asal Tulungagung.

R.    Keris
Yang di pamerkan adalah :
1.      Keris dapur Jalak Panji Penganten, Pamor Klembeng / uwos wutah, untuk memberikan ketentraman, biasanya diberikan kepada menantu laki-laki.
2.      Keris dapur Sapokal, Pamor Bulu Ayam, untuk memberikan kewibawaan.
3.      Keris dapur Pasopati, Pamor Ngulit Semangka / Panji Wilis Kinatah Emas, kegunaan dianggap mampu memberikan kewibawaan.
4.      Keris dapur Sabunten, Pamor Tirta Tumetes, untuk memberikan rejeki bagi pemiliknya.
Selain itu, koleksi keris yang dipamerkan ada pula yang merupakan hibah dari keluarga Gunawan Wibisono, Jepara, Jateng :
1.      Keris dapur Paksi Dewata, Pamor Paku Buwono X, kegunaan memberikan kewibawaan bagi pemiliknya.
2.      Keris dapur Panji Sekar, Pamor Uwas Wutah, kegunaan untuk memudahkan rejeki bagi pemiliknya.
3.      Keris dapur Naga Sapta Kinatah Emas, Pamor Wengkon, untuk memberikan perlindungan kepada pemiliknya.

S.      Topeng Malang
 






T.     Wayang Beber
Merupakan duplikat dari wayang beber gedog, dari pacitan. Mengisahkan cerita Mahabarata, Ramayana dan Panji. Di buat dari gulungan kain yang panjangnya sekitar 2 meter. Cara memakainya dengan membeber gulungan tersebut.
U.    Lesung
Lesung tersebut berasal dari Stedelijk Historisch Museum Surabaya. Lesung adalah peralatan untuk menumbuk padi atau melepaskan padi dari kulitnya. Dibuat dari kayu jati. Pada kedua ujungnya dihiasi motif kepala naga. Dicat warna merah dan kuning keemasan. Di daerah tertentu lesung dapat dijadikan alat komunikasi yaitu dipukul untuk memberi tanda kepada masyarakat sekitar bahwa ada salah seorang warga yang mempunyai hajat (perkawinan, khitanan, dan sebagainya).
V.    Almari Berukir
Almari ini berasal dari Stedelijk Historisch Museum Surabaya. Dihiasi ukiran Jepara motif sulur daunan dan bunga. Ukirannya sangat halis, di dalam rumah biasanya diletakkan di ruang pendapa sebagai penghias atau dekorasi ruangan. Motif sulur menggambarkan harapan agar kehidupan menjadi lebih baik, juga berarti sebagai simbol kesinambungan kehidupan.



W.  Thuk-thuk (Kenthongan)
Kenthungan ini berasal dari Sumenep, Madura. Thuk-thuk merupakan peralatan tradisional masyarakat Madura yang berfungsi sebagai alat komunikasi, yang biasanya diletakkan di Balai Desa. Untuk menggunakan alat ini harus dilakukan berdasarkan ketentuan khusus yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya untuk pemberitahuan tanda bahaya dilakukan pukulan satu-satu terus-menerus dengan jarak yang stabil, biasa disebut titir. Ukiran motif burung phoenik dan naga bagi masyarakat Madura merupakan lambang dari kehidupan dan dunia atas. Sedangkan bunga melati dianggap sebagai lambang dari sikap masyarakat Madura yang cinta terhadap alam semesta serta simbol dari keindahan dan romantik.

X.    Rana Berukir atau Sketsel
Rana berukir ini berasal dari Stedelijk Historisch Museum Surabaya. Bahannya dari kayu jati dihiasi ukiran Jepara bermotif sulur daun, bunga, dan kawung. Motif sulur-suluran merupakan simbol kesinambungan hidup, sedangkan kawung merupakan motif tradisional yang mempunyai makna agar selalu berjuang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan terutama di masa muda. Fungsinya adalah sebagai penyekat ruangan.  

Y.    Bendi
Bendi ini berasal dari Pasuruan. Bendi atau kereta kuda dipergunakan sebagai transportasi darat sudah dikenal sejak abad IX Masehi. Berdasarkan fungsinya bendi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bendi sebagai sarana transportasi dan sebagai sarana upacara. Pada umumnya bendi yang dipergunakan sebagai sebagai sarana transportasi sehari-hari, bentuk maupun aksesorinya relatif sederhana. Sedangkan bendi yang dipergunakan sebagai sarana upacara (kereta kencana), dilengkapi dengan ornamen dan warna yang menarik.
Pada masa penjajahan Belanda, banyak ditemukan bendi kecil yang ditarik oleh seekor kuda, dan hanya memuat dua orang penumpang. Bendi sejenis ini biasanya hanya dipergunakan di perkebunan Belanda, ketika para pemiliknya mengelilingi perkebunan.
Pada perkembangan selanjutnya bendi dipergunakan sebagai pengukur status sosial masyarakat.
Koleksi yang dipamerkan:
1.      Bendi beroda dua, kendali kuda dipegang oleh penumpang sendiri, sedangkan pengawal berdiri di belakang tempat duduk. Karena dipergunakan untuk melintasi jalan-jalan di dalam perkebunan yang relatif tidak rata bendi dibuat dari bahan kayu yang ringan dan tanpa ornamen apapun.
2.      Bendi beroda dua, ditarik seekor kuda, kendali dipegang oleh penumpang sendiri. Pada bagian belakang sandaran dihiasi lukisan singa, pohon, dan gunung. Singa merupakan simbol keagungan dan kekuasaan, sedangkan gunung merupakan lukisan keindahan alam yang bermakna Ketuhanan.